6 Indikator Air Tanah Sehat dan Layak Pakai

Air merupakan salah satu kebutuhan manusia yang tidak dapat digantikan. Setiap rumah tangga pasti membutuhkan air baik itu untuk konsumsi, memasak, sanitasi ataupun mencuci baju dan peralatan masak.

Selain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari diatas, air juga berperan penting bagi kesehatan manusia. Pasalnya tubuh manusia membutuhkan air setidaknya dua liter per hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Bahkan, bukan hanya kesehatan tubuh saja, kesehatan kulit dan bagian tubuh lainnya juga sangat dipengaruhi oleh air. Pasalnya jika kualitas air yang digunakan untuk mandi itu buruk, kesehatan kulit dapat terpengaruh. Kulit dapat menjadi gatal-gatal dan rusak karena buruknya kualitas air.

Oleh karena itu, penting untuk memiliki kualitas air tanah yang baik di rumah. Berikut ciri-ciri air tanah yang sehat dan aman untuk digunakan di rumah :

Jernih

Indikator pertama yang perlu diperhatikan adalah kejernihan air. Jika air tanah tampak keruh, maka dapat dipastikan air telah terkontaminasi lumpur dan tidak layak untuk digunakan, terutama untuk air minum.

Pada beberapa kasus, terdapat air tanah yang berwarna kuning atau hijau. Kondisi itu lebih parah dari air keruh dan sangat berbahaya untuk kesehatan. Meski demikian, air yang tampak jernih belum tentu bersih dan layak digunakan.

Rasanya tawar

Setelah memastikan air tanah tampak jernih dan tidak berwarna, langkah selanjutnya adalah mencicipi rasanya sedikit. Layaknya air minum, air tanah yang baik umumnya akan terasa tawar. Jika air tanah terasa aneh saat dicicipi, dapat dipastikan air tersebut telah tercemar unsur polutan dan berbahaya untuk digunakan.

Derajat keasaman (pH) netral

Indikator selanjutnya adalah tingkat keasaman (pH) air. Air tanah yang baik dan aman digunakan harus memiliki pH netral, yakni antara 6,8 hingga 7,2 untuk bak penampungan kecil, serta 6,5 hingga 7,5 untuk bak penampungan besar.

Air tanah dengan tingkat keasaman yang terlampau tinggi atau rendah berisiko memberi dampak buruk pada kesehatan.

Bebas dari zat kimia berbahaya

Pencemaran dari zat-zat kimia acap kali terjadi pada sumber air tanah, terutama jika berada di sekitar kawasan industri dan perkotaan.

Pencemaran ini biasanya disebabkan oleh limbah pabrik yang sering dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu. Air yang tercemar bahan kimia, seperti arsenik, timah, merkuri, dan amonia sangat berbahaya jika digunakan manusia.

Untuk memastikan kelayakan air tanah di rumah dan bebas dari bahan kimia berbahaya, gunakanlah water test kit yang mudah ditemui di pasaran.

Tingkat kesedahan rendah

Kesedahan merupakan tingkat kandungan logam berat tertentu, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), mangan (Mn), atau besi (Fe) pada air. Air tanah yang baik dan aman memiliki tingkat kesedahan rendah.

Cara mendeteksi kesedahan air cukup mudah. Anda bisa mencampur sabun dengan air. Jika air tanah sukar berbusa saat dicampur sabun, maka air tersebut memiliki tingkat kesedahan tinggi. Selain itu, aroma air tanah juga dapat menjadi salah satu cara untuk mendeteksi tingkat kesedahan air. Air tanah yang beraroma anyir umumnya mengandung zat besi yang terlampau tinggi.

Tidak mengandung bakteri berbahaya

Air tanah yang tercemar bakteri wajib Anda hindari karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Salah satu bakteri yang kerap mencemari air tanah adalah E-coli. Bakteri itu dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, tifus, hepatitis, dan kolera.

Pencemaran E-coli biasanya disebabkan oleh sumber air tanah yang terlalu dekat dengan saluran pembuangan kotoran atau septic tank.

Jika kondisi air tanah terlampau buruk, sebaiknya gunakan air dari perusahaan air minum (PAM) setempat untuk mandi dan mencuci. Sedangkan untuk konsumsi dan keperluan memasak sehari-hari, gunakan air kemasan atau isi ulang yang terjamin kualitasnya. ***

Baca Juga : Kenali Ciri-ciri Developer Nakal, Hati-hati Uang Anda Bisa Raib dalam Sekejab

Instagram Citra Kedaton

Artikel Lainnya